Merapikan rumah adalah pekerjaan
yang paling saya benci di dunia ini. Kenapa? Karena kegiatan itu tidak menambah
pengetahuan saya. Bikin badan capek pula, haha.
Lagipula, sejak kecil saya tidak
pernah dibiasakan untuk merapikan rumah. Saya hanya disuruh fokus belajar saja.
Jadi, ketika saya masuk perguruan tinggi dan harus tinggal jauh dari orang tua,
saya baru tahu seberapa menyebalkannya merapikan rumah, atau dalam kondisi saya
ini, kamar kos.
Pekerjaan itu tidak ada habisnya.
Baru saja cuci piring, eh setelah makan akan ada piring kotor lagi. Baru saja
selesai menjemur baju, nanti pulang kuliah sudah ada pakaian kotor lagi. Baru
saja kamar kost disapu, eh sudah kotor lagi. Belum lagi kalau punya teman
sekamar yang punya kebiasaan yang tidak cocok dengan kita soal kebersihan kost,
duh bawaannya darah tinggi terus setiap hari.
Berikut ini ada beberapa tips
merapikan kamar kos yang bisa Anda ikuti:
1. Sedikit Demi Sedikit, Lama-Lama menjadi Bukit
Saya percaya kalau segala sesuatu yang grosiran itu
akan lebih murah dan hemat. Itulah mengapa saya baru mencuci pakaian setiap tiga
hari sekali. Bahkan, kadang saya baru mencuci baju seminggu sekali kalau sedang
banyak kesibukan. Saya juga menyetrika pakaian satu kali seminggu. Saya pikir
dengan begitu saya bisa hemat air, deterjen, dan listrik. Ternyata saya salah
besar, saudara-saudara.
Penghematan sumber daya tidak sebanding dengan
penghematan waktu. Waktu jauh lebih berharga dari apapun di dunia ini. Kalau
deterjen habis, tinggal beli. Paling harganya hanya Rp 1.000,-
Jika waktu yang terbuang, apakah masih bisa dibeli?
Tidak bisa. Jika satu detik telah terlewat, maka satu detik itu tidak bisa
diperoleh lagi. Sementara waktu adalah hal yang paling berharga bagi saya
selaku mahasiswa.
Mencuci baju yang sudah menumpuk selama satu minggu
bisa memakan waktu hingga dua jam di kamar mandi. Duh, rasanya pinggang ini mau
patah. Belum lagi kalau harus menyetrika setumpuk baju yang baru kering itu.
Kalau hari itu cuaca cerah, cucian bisa kering. Kalau tidak? Sementara baju di
lemari sudah habis karena dicuci semua. Kalau harus pinjam baju dengan orang
kan malu ya. Jadi lebih baik mencuci baju setiap sore atau pagi. Kalau cucian
tidak kering, masih ada pakaian lain yang sudah kering karena sudah dicuci
kemarin. Jadi tidak perlu sampai stres karena kehabisan baju, apalagi sampai
merepotkan orang untuk meminjam baju.
Kesimpulannya, jika ingin merapikan kamar kos, lebih
baik sedikit-sedikit saja asal rutin setiap hari. Tujuannya supaya bisa
menghemat waktu dan mengurangi stres karena pekerjaan yang menumpuk.
2. Buat Jadwal
“Kamar yang berantakan adalah cerminan dari pikiran yang berantakan.” –KonMari
KonMari atau Marie Kondo, seorang ahli konsultan ruang
mengatakan di dalam bukunya yang berjudul “The Life Changing Magic of Tidying
Up” bahwa kondisi kamar yang berantakan dapat menyebabkan stres pada penghuninya.
Oleh karena itu, kerapian dan kebersihan kamar harus selalu terjaga.
Daripada menghabiskan waktu seharian penuh untuk membersihkan kamar dengan debu dan sampah yang menumpuk, maka lebih baik membersihkan kamar sedikit demi sedikit setiap harinya secara bertahap. Buatlah jadwal untuk menyapu, mengepel, mencuci piring, dan lain-lain. Pekerjaan yang ringan bisa dilakukan setiap hari. Sementara pekerjaan yang agak berat bisa dilakukan dalam jangka waktu lebih panjang. Misalnya, menyapu tiap jam 6 pagi setiap hari, mengepel setiap dua hari sekali, menguras bak setiap satu minggu sekali, dan sebagainya.
3. Kategorikan Barang
Barang-barang perlu dikelompokkan berdasarkan jenis.
Contohnya, laci lemari kiri atas untuk pakaian pergi, laci lemari kanan atas
untuk pakaian di rumah, dan seterusnya. Pengelompokkan seperti ini akan
memudahkan kita untuk menemukan barang yang kita perlukan.
4. Beri Label
Ini adalah solusi jitu bagi kaum pelupa seperti saya,
haha. Biasanya saya akan memberi label pada kompartemen untuk menyimpan
barang-barang kecil atau bumbu-bumbu dapur. Tujuannya masih sama seperti tips
nomor tiga, yaitu supaya mudah ditemukan.
5. Mudah Dijangkau
Letakkan barang yang sering Anda gunakan di tempat
yang mudah dijangkau. Misalnya, baju untuk sehari-hari bisa diletakkan
ditumpukkan paling atas. Sebab, jika diletakkan di bawah maka akan agak sulit
untuk diambil. Ini juga berlaku untuk barang-barang lain seperti buku, sepatu,
atau apa pun itu yang dalam penyusunannya seringkali perlu ditumpuk.
6. Buang Barang Tidak Terpakai
Siapa di sini yang suka menyimpan barang dengan alasan
“sayang nanti masih dipakai” tapi ternyata tidak pernah terpakai? Haha, saya
juga sering begitu kok. Namun, kebiasaan ini kurang baik karena barang yang
dibiarkan menumpuk bisa menjadi sarang nyamuk dan berpotensi menyebabkan demam
berdarah. Dampak buruk lain dari menumpuk barnag adalah menimbulkan risiko
penyakit leptospirosis karena mengundang tikus, hingga meningkatkan risiko
berbagai penyakit kulit seperti skabies, urtikaria dan dermatitis. Jadi, lebih
baik susun jadwal untuk melakukan pembersihan besar-besaran untuk mengecek
apakah ada barang yang perlu dibuang atau tidak.
7. Buang Sampah
Jangan pernah biarkan sampah organik menginap di kamar
semalaman apalagi sampai berhari-hari. Hal ini akan menimbulkan bau tidak sedap
bahkan mengundang lalat. Selain itu, sampah akan mengundang penyakit, tidak
beda jauh dengan barang yang bertumpuk.
8. Gunakan Pewangi Ruangan
Semprotkan pewangi ruangan ke seluruh penjuru kamar agar kamar terasa lebih segar. Anda juga bisa menggunakan air diffuser dan menuangkan minyak esensial di dalamnya.
Baca juga Cara Memasang Google Search Console
Penutup
Demikia tips merapikan kamar kos dari saya. Tips-tips tersebut hanya berdasarkan pengalaman saya sendiri dan
cocok untuk saya. Yuk, jaga kebersihan dan kerapihan kamar kos demi menjaga kesehatan
dan produktifitas kita!
Apakah Anda punya tips merapikan
kamar kos juga? Kalau ada, boleh dong dibagikan di kolom komentar. See you.
Posting Komentar
Posting Komentar